Wednesday, February 1, 2017

BERITA TERHEBOHH..!! Kalau Skenario Berikut ini Berhasil, Maka Pilkada DKI2017 Tak Perlu diadakan Dan Selesai Hari Ini !


BERITA TERHEBOHH..!! Kalau Skenario Berikut ini Berhasil, Maka Pilkada DKI2017 Tak Perlu diadakan Dan Selesai Hari Ini !

Hari ini kita di
suguhi drama menarik tentang fenomena Pilkada DKI 2017 yang kian hari kian panas. Dimulai dari sidang ke delapan kasus penistaan agama kemarin dan ditutup dengan konferensi pers yang dilakukan oleh SBY di Wisma Proklamasi, Menteng,  tadi sore. Kenapa saya anggap Pilkada DKI 2017 telah selesai? Mari kita telusuri satu per satu.
Persidangan Ahok atas dugaan kasus penistaan agama yang berlangsung kemarin menyisakan cerita menarik dan cukup menyita perhatian publik. Apalagi kalau bukan cerita tentang dugaan komunikasi Pepo dengan Ketua MUI yang terjadi pada tanggal 7 Oktober 2016 silam. Sontak hal ini membuat curiga berbagai pihak terkait adanya upaya terselubung dari Pepo untuk meminta MUI segera menerbitkan fatwa terkait kasus Ahok dan memberikan jalan mulus bagi AHY untuk mendapatkan dukungan dari ketua MUI, sekaligus Rais Aam PBNU tersebut.
Tidak selesai sampai disitu, adanya sikap keras dari Ahok dan Tim Pengacaranya terhadap saksi KH Ma’ruf Amin juga menjadi perhatian tersendiri. Sontak sikap tersebut mendapat perhatian dari masyarakat luas, termasuk warga NU sendiri. Mereka merasa keberatan atas sikap Ahok yang menghardik saksi yang notabene-nya adalah sesepuh NU tersebut. Gelombang protes dari warga Nahdliyin di berbagai pelosok negeri menjadi pelengkap panasnya suhu politik hari ini. Hal ini ternyata juga dimanfaatkan oleh kubu sebelah untuk memprovokasi warga NU agar mereka juga ikut dalam pusaran konflik ini. Berbagai macam tulisan provokakatif dimunculkan lengkap dengan meme-meme kecaman kepada Ahok.

Namun, ternyata warga NU cukup cerdas dan tidak mudah terprovokasi oleh kubu sebelah. Warga Nahdliyin tetap santai dan terkesan tidak akan membesarkan kasus ini karena mereka menyadari bahwa hanya merekalah saat ini satu-satunya yang diandalkan dalam menjaga stabilitas Negara. Gayung pun bersambut. Sikap warga NU yang tidak mudah terprovokasi tersebut ternyata diiringi dengan pernyataan tertulis dari Ahok yang meminta maaf dengan tulus kepada KH Ma’ruf Amin selaku Rais Aam PBNU tersebut. sepertinya drama hari ini selesai pada siang hari tadi.

Eh, ternyata sore hari Pepo dengan bendera Merah Putih di samping kanannya dan bendera Demokrat di samping kirinya melakukan konferensi pers terkait adanya dugaan pemufakatan jahat (meminjam istilah pada kasus Papa Minta Saham) antara dirinya dengan ketua MUI terkait dengan fatwa penistaan agama dengan terdakwa Ahok. Dalam konferensi pers tesebut, Pepo menyatakan bahwa percakapannya dengan KH Ma’ruf Amin telah disadap dan masuk ke dalam political spying. Dia berharap bahwa Presiden Jokowi angkat bicara terkait dugaan penyadapan yang dilakukan kepadanya.

Yang perlu diingat, dalam sidang kemarin hanya disebutkan bahwa ada dugaan komunikasi, sekali lagi KOMUNIKASI, bukan bukti rekaman atau penyadapan. Tetapi kenapa Pepo malah menyatakan bahwa ada penyadapan terkait komunikasinya dengan KH Ma’ruf Amin?? Kenapa reaksi anda seperti cacing kepanasan begitu?
Bukankah hal ini hanya akan menjadikan rakyat menaruh curiga terhadap anda? Hmm blunder anda kali ini begitu jelas Pak, sangat jelas menelanjangi diri anda sendiri di depan rakyat.
Kalau dugaan ini benar adanya, maka karir politik AHY yang masih seumur jagung harus kandas di tangan ayahnya sendiri. Pencitraan yang dilakukan oleh AHY selama berbulan-bulan akan hancur berantakan dan kepercayaan rakyat akan hilang seketika. Kalau sudah begini, Apakah tanggal 15 Februari 2017 hanya akan menjadi formalitas semata untuk menuju putaran kedua dengan duel sengit antara Paslon 2 dan Paslon 3? Atau malah hari itu akan menjadi pemilu DKI tunggal yang mengantarkan Paslon 2 kembali ke kursi gubernur DKI periode selanjutnya? Saya kira pembaca seword sudah bisa menebak jawaban dari pertanyaan saya.
Kalau insting kita sama, apakah  Pilkada DKI 15 Februari 2017 yang menelan uang rakyat Milyaran rupiah masih perlu diadakan?


No comments:

Post a Comment