Wednesday, February 8, 2017

JADI VIRAL SEJAGAD..!! Gara-Gara Tweet SBY#Saya Bertanya, Telak Jadi Bahan Bully Sepanjang Hari. Berikut Kisahnya…

JADI VIRAL SEJAGAD..!! Gara-Gara Tweet SBY#Saya Bertanya, Telak Jadi Bahan Bully Sepanjang Hari. Berikut Kisahnya…

Beberapa hari ini netizen ramai dengan hastag saya bertanya kepada Presiden dan Kapolri. Kegaduhan ini bermula dari mantan Presiden Indonesia yang paling baper sejagad raya, SBY. Dia menulis “Saya bertanya kepada Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri, dengan hak asasi yg saya miliki? *SBY*” dalam akun twitternya.
Tweet ini adalah salah satu dari serangkaian tweet gara-gara SBY merasa rumahnya digedor oleh demonstran. Padahal menurut polisi, demonstran lebih dekat ke kedubes Kuwait dibanding ke rumah SBY. Jadi sebenarnya tidak ada yang mendemo rumah SBY, semua itu hoax dan ketakutan SBY yang berlebihan.
Tweet SBY ini termasuk lucu dan bodoh. Sama seperti cerita haji Lulung dulu yang jadi bahan bully sepanjang hari, kemudian ada kumpulan cerita lucu mati ketawa ala haji Lulung.
Gara-gara tweet bodoh tersebut, netizen pun jadi ikut-ikutan pura-pura bodoh. Ada yang menggunakan nama Kaesang Pangarep, anak Jokowi agar mudah viral. Pertanyaannya sangat lucu “Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah rasa sakit karena mencintai diam-diam itu ditanggung oleh BPJS?” tentu saja ini bukan tulisan Kaesang.
Selain itu ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang mengikuti pola SBY:

Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, kenapa susu bear brand susu beruang itu susu sapi tapi iklannya naga?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, benarkah onde2 yang wijennya ganjil lebih enak daripada yang wijennya genap?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk tinggal di hatinya selamanya, dengan hak asasi mencintai yang saya miliki?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk tinggal di hatinya selamanya, dengan hak asasi mencintai yang saya miliki?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah saya berhak mengatakan “I don’t care” pada orang yang tidak menyukai saya. Dan anekah saya ketika teman saya mengacak acak rambut saya tapi hati saya malah senang?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk Mencintai & Di cintai.
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, salahkah saya jika saya menggunakan hak selfie saya yang tak penting ini di negeri yang saya cintai ini?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah boleh kita mencintai seseorang walau kita telah berdua?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, kenapa berat badan saya selalu naik setiap kali saya makan banyak? apakah saya tidak memiliki hak asasi untuk kurus?? meskipun saya doyan ayam goreng, bakso, nasi goreng, mie ayam…
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, kenapa PDKT aja udah ditolak padahal nembak aja belum? apakah perasaan saya sudah disadap?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, kenapa sang gajah terkena flu pilek tiada henti hentinya?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, Apakah Aliando-Prilly masih bisa dipersatukan kembali di TV yg sama meski mereka sdh berbeda PH?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, kenapa alfam**t dan indom**t bisa bersebelahan? Apakah ini cinta?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, kupu-kupu Kertas nya om Ebit G Ade itu kertasnya pake kertas HVS ato kertas karton?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, lagu nasar yang mati lampu itu emang beneran mati apa ngejepret doang?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, kenapa sih banyak yang gengsi kalo kangen, kan dikangenin juga bukan prestasi?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah korban yang sakit hati ditinggal pacar pas lagi sayang-sayangnya bisa melapor ke polisi?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, kenapa mantan bisa jadi lebih cantik daripada pas jadi pacar kita?
Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah mantan saya yang bilang tidak bisa hidup tanpa saya sudah punya pacar yang baru?
Sebenarnya masih banyak lagi tweet tentang #SayaBertanya. Pada intinya mereka tidak sedang benar-benar bertanya, hanya memanfaatkan momentum untuk membully SBY gara-gara tweet bodohnya. Ya masa masih bertanya hak tinggal di Indonesia hanya karena ada demo di sebelah rumahnya? wong rumah Jokowi didemo bersikap biasa saja. Ahok didemo 7 juta orang juga biasa saja. SBY tidak didemo, hanya kebetulan berdekatan dengan rumahnya, tapi curhatnya terdengar sampai ke bumi datar.
Tidak pernah ada orang yang setelah didemo lalu bertanya ke Presiden dan Kapolri tentang haknya untuk tinggal di Indonesia. Tidak pernah ada, SBY manusia pertama di Indonesia yang bereaksi seperti itu.
Jadi wajar kalau kemudian netizen ikut bertanya hal-hal yang tidak penting dan sama bodohnya. Ya apa urusannya susu beruang, lagu mati lampu Nasar, kupu-kupu kertas HVS apa karton, dan yang paling kamfret soal Aliando sama Prilly. Apa hubungannya dengan Presiden dan Kapolri?
Tanggapan Presiden Jokowi

Gara-gara hastag #SayaBertanya menjadi trending topic, Presiden Jokowi jadi tahu. Hari ini, saat berada di Ambon, Jokowi ikut menanggapi hal tersebut.
“Sekarang semua jadi bertanya kepada Presiden dan Kapolri, iya kan? Banyak pertanyaan tentang segala soal. Lalu saya sendiri bertanyanya kepada siapa? Itu tadi guyonan ya,” ucapnya. Hahahhaa tanya saja sama Kak Emma Pak!
Namun versi seriusnya, “Saya kira akan lebih baik apabila semua hal yang berkaitan dengan negara itu dirembuk atau dibicarakan dalam forum tertutup untuk kemudian dicarikan solusi dan disampaikan kepada masyarakat, saya kira yang bagus seperti itu,” kata Presiden.
Hal serupa itu sebelumnya telah dilakukan Jokowi ketika menerima permohonan audiensi dari Presiden Republik Indonesia ke-3 B.J. Habibie dan juga Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6 Try Sutrisno. Permohonan audiensi dari kedua tokoh bangsa tersebut sebelumnya dilayangkan secara resmi melalui Kementerian Sekretariat Negara. Dalam pertemuannya pada 19 Januari 2017 tersebut, kedua tokoh bangsa memberikan sumbangsih pemikiran terkait persoalan bangsa kepada Presiden Joko Widodo.
Meski tak menyebut nama SBY, tapi kita semua tau bahwa ini ditujukan pada SBY. Presiden kita yang sekarang memang terkenal sangat santun. Tidak mudah terpancing emosi. Memberi contoh Habibie dan Try Sutrisno yang datang ke istana adalah jawaban telak untuk SBY yang merengek ingin bertemu Jokowi. Maksudnya, kalau mau ketemu Jokowi ya kamu buat surat lah. Jangan cuma ngetweet sama konpres. Jokowi kan Presiden Indonesia, ada prosedurnya dan aturannya.
Terakhir, mari belajar dari kebodohan SBY dan ketenangan Presiden Jokowi. Mari belajar untuk bijak, santun dan tak mengurangi kewibawaan kita. Jika ada orang nyinyir, balaslah dengan canda.
Begitulah kura-kura.

No comments:

Post a Comment